Jumat, 03 Februari 2012

BIOGRAFI PROF.DR.H.S.S. KADIRUN YAHYA

BIOGRAFI PROF.DR.H.S.S. KADIRUN YAHYA



1. Tahun dan Tempat Kelahiran
PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA dilahirkan pada tanggal 20 Juni 1917 di Pangkalan Berandan, Sumut, dari Bapak bernama Sutan Sori Alam Harahap seorang pegawai perminyakan (BPM) Pangkalan Berandan yang berasal dari kampung Siharang Karang, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan dan dari Ibu bernama Siti Dour Siregar, Beliau dilahirkan dari keluarga Islamis religius, nenek beliau dari pihak ayahanda dan nenek beliau dari pihak Ibunda adalah 2(dua) orang Syekh Tarekat, yaitu Syekh Yahya dari pihak Ayah dan Syekh Abdul Manan dari pihak Ibu, Keluarga, ini selalu dikunjungi oleh para Syekh pada zaman dahulu.

 2. Pendidikan 

Secara kronologis pendidikan yang ditempuh oleh PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA adalah :
HIS Negeri 1924 – 1931 (tamat)
MULO – B Negeri 1931 – 1935 ( tamat dengan voorklasse)
AMS-B Negeri 1935 – 1938 ( tamat dengan beasiswa)
Kuliah Ilmu Ketabiban 1938-1940 (memutar haluan ke nomor 5)
Kuliah Ilmu Jiwa Amsterdam 1940 – 1942 (tamat) Masa perang Dai Toa, pendidikan terhenti.
Kuliah Agama Islam (bagian tasawuf/Sufi) selama 7 tahun : 1947 – 1954, mendapat tiga buah ijazah.
Kuliah Indologie dan Bahasa Inggris 2 tahun, 1951-1953.
M.O Bahasa Inggris 1e gedeelte tahun 1953, Bandung.
Lulus ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika, tahun 1962 (sebagai lanjutan nomor 5-6-7).
Doktor dalam Ilmu Filsafat ( Kerohanian dan metafisika tahun 1968 (sebagai lanjutan dari nomor :9)
Lulus ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Ilmu Fisika – Kimia tahun 1973.
Lulus ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam bahasa Inggris tahun 1975 ( sebagai lanjutan nomor : 7-8)

  Berbekal pendidikan tersebut diatas, beliau dikaruniai Tuhan 3 (tiga) macam keahlian :
1. Ilmu Fisika – Kimia
  (mengajar ilmu ilmu ini selama kurang lebih 20 tahun)
2. Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman serta Bahasa Belanda.
  (mengajar ilmu – ilmu ini selama kurang lebih 15 tahun)
3. Ilmu Filsafat kerohanian dan metafisika/agama islam bagian tasawuf dan tarekat.
  (mengajar dan mempraktekkannya selama 46 tahun, sejak 1950 sehingga tahun 1996), Secara garis besarnya dipraktekkan dalam 4 bagian :
  1. Mengajarkan Agama Islam bagian tasawuf dan tarekat serta memimpin iktikaf/suluk berdasarkan metode Tarikat Naqsyahbandiyah.
  2. Membantu ilmu ketabiban/kedokteran antara lain terhadap penyakit “lever abscess”, “Lung abscess”,Narkotika, Kanker kulit, Kanker Payudara, Hemarrhoide(wasir), jantung, tumor, batu empedu, pankreas, dan lever, prostad, AIDS, mentruasi bulanan yang tidak pernah berhenti selama 8 tahun, dan berbagai penyakit aneh serta ganjil yang tidak dapat disembuhkan secara medis sebab mengandung unsur ghaib dan lain lain.
  3. Pembinaan kerohanian bagi masyarakat dan generasi muda yang “sesat jalan”, putus sekolah, kecanduan narkotika dan minuman keras, kenakalan remaja dan memberikan kepada mereka pendidikan formal/informal.
  4. Bidang bidang lainnya meliputi ketatanegaraan, menumpas Atheisme/komunisme, kemasyarakatan dan lain lain.


PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA selalu mendapat kunjungan yang tidak putus-putusnya dari insan – insan yang berdatangan dari segenap pelosok Indonesia dan Luar negeri, antara lain Malaysia, Thailand, Amerika, Belanda, India, Saudi Arabia, dan lain lain, Atas kurnia Allah SWT tersebut beliau bersyukur tiada hingganya.

3. PEKERJAANa. Sebelum 17 Agustus 1945.
 Guru Sekolah Muhammadiyah di Tapanuli Selatan 1942 -1945
b. Sesudah 17 Agustus 1945
 
1 Kepala Industri perang merangkap guru bahasa Panglima sumatera ( Mayjend. Suharjo Hardjowardoyo) dengan pangkat kolonel Inf. Di Komandemen Sumatera Bukit Tinggi 1946-1950.
  2 Staf Pengajar SPMA Negeri Padang Tahun 1950 – 1955
  3 Staf Pengajar SPMA Negeri Medan, 1955 – 1961, dan kemudian pindah menjadi staf pada departemen Pertanian (Deptan) Jakarta tahun 1961 – 1968.
  4 Ketua Umum Yayasan PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, Tahun 1956 – 2001.
  5 Guru Besar, USU, UNPAD, UNU, UNPAB, Universitas Prof. Dr. Mustopo, SEKOAD, UMSU/AFHIM, tahun 1960 – 1978.
  6 Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi/Perguruan Panca Budi, Tahun 1961-1998.
  7 Aspri Panglima Mandala I Sumatera, sebagai Kolonel Aktif pada masa Dwikora dibawah pimpinan Letjend. A.Yunus Mokoginta, tahun 1964-1965.
  8 Aspri Panglima Mandala I Sumatera, sebagai Kolonel Aktif pada Penumpasan G.30S/PKI      dibawah pimpinan Letjend. A.Yunus Mokoginta, tahun 1965-1967.
  9 Anggota Dewan Curator Seksi Ilmiah Universitas Negeri Sumatera Utara, tahun 1965-1970.
  10 Pembantu Khusus/Kolonel Aktif Dirbinum Hankam, dibawah pimpinan Letjend.R. Sugandhy, Tahun 1967 – 1968.
  11 Rektor Post Graduate Studies Jakarta (yang pertama di RI), tahun 1968 – 1971.
  12 Diperbantukan dari Deptan ke Penasehat Ahli Menko Kesra, tahun 1968 – 1974.
  13 Penasehat Pribadi Free Lance Menteri Pertahanan Malaysia, Tahun 1974 – 1975.
  14 Penasehat ahli Menko Kesra, tahun 1986 – 1998.
  15 Penasehat ahli/Konsultan Direktorat Litbang Mabes Polri Jakarta tahun 1990 – 2001.
  16 Anggota MPR RI, Tahun 1993-1998.


4. ORGANISASI
Anggota Sarjana Veteran
Ketua Umum Yayasan PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, tahun 1956 – 1998.
Ketua Umum Islamic Phylosophical Institute (non politik) dalam dan luar negeri, tahun 1960 – 1972.
Anggota Presidium Seksi Ilmiah merangkap ketua Cabang Sumut Team Konsultasi Penganut Agama Seluruh Indonesia, tahun 1962-1972.
Penasehat umum Yayasan Baitul Amin, Jakarta tahun 1963 – 2001.
Anggota K.I.A.A Jakarta, tahun 1964.
Penasehat Yayasan Hutapungkut ( Ketua : H. Adam Malik ), tahun 1965 – 1978.
Anggota World Organization Religion and Science, tahun 1969 – 1970.
Sponsor/Anggota Golongan Karya, Tahun 1970 – 1998.
Anggota Asean Law & Association, tahun 1984 – 2001
Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Utara, tahun 1986 – 2001.
Anggota Dewan Pembina / Kehormatan Badan Musyawarah Masyarakat Minang Sumatera Utara, tahun 1987 – 1990.
Anggota Dewan Pembina Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah/Golkar, tahun 1989 – 2001.
Penasehat Gerakan Seribu Minang (Gebu Minang), tahun 1989 – 2001.
Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), tahun 1991 – 2001.

5. SEJARAH BERGURU
 
PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, mengenal tarekat tahun 1943 – 1946 melalui seorang khalifah dari Syekh Syahbudin Aek Libung (Tapanuli Selatan) pada waktu itu masa pergolakan (penjajahan Jepang) dan beliau belum terlalu mendalami tarekat.

Pada tahun 1947 PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, hadir dirumah murid Saidi Syekh M. Hasyim Buayan di Bukit Tinggi (sumatera barat), yang pada waktu itu akan dimulai pelaksanaan tawajuh yang dipimpin oleh Syaidi Syekh M. Hasyim Buayan. Saidi Syekh Buayan sangat disiplin dalam melaksanakan ketentuan tawajuh, dan karenanya siapa saja yang belum ikut tarekat disuruh keluar. Tetapi pada waktu tawajuh hendakk dilaksanakan, Saidi Syekh M. Hasyim Buayan melihat PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, dan membolehkan beliau ikut tawajuh dengan diajarkan kaifiat singkat oleh khalifahnya pada saat itu juga. Ini merupakan peristiwa yang langka terjadi pada murid Tarekat Naqsyabandiyah seperti yang terjadi atas diri PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, yaitu belum memasuki tarekat tetapi sudah mengikuti tawajuh.

Peristiwa langka lainnya dialami PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, adalah pada tahun 1949 (saat agresi belanda) beliau mengungsi di pedalaman Tanjung Alam Batu Sangkar Sumatera Barat, Disini beliau mencara sebuah ,mesjid/surau, lalu shalat dan beramal.berzikir berjam jam, berhari – hari. Pada suatu hari datanglah ke Mesjid tersebut sekelompok orang dengan maksud melaksanakan I’tikaf/suluk, yang dipimpin oleh seorang khalifah dari seorang Syekh termashyur dinegeri tersebut yaitu Syekh Abdul Majid Tanjung Alam, Khalifah dari Syekh Abdul Majid meminta agar PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, memimpin suluk tersebut.
Pada mulanya PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, menolak, tetapi setelah berkonsultasi selanjutnya beliau bersedia, dengan syarat ada izin dari Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan. Lalu Khalifah tersebut secara batin minta izin dulu pada Saidi Syekh M. Hasyim Buayan, setelah ada izin barulah PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, memimpin suluk tersebut. PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, belum pernah suluk, tetapi sudah mensulukkan orang.

Setelah kejadian itu, PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, menemui Syekh Abdul Majid Tanjung Alam untuk minta suluk, kemudian mereka melaksanakan suluk bersama, setelah suluk berakhir, PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, dianugerahi 1 (satu) ijazah yang isinya sangat memberikan kemulian pada PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, sebagai seorang yang masih muda dan tidak memiliki apa – apa merasa tidak berhak menerima kemuliaan itu, tetapi Syekh Abdul Majid Tanjung Alam mengatakan bahwa hal itu telah digariskan dari atas, apalagi guru beliau pernah berkata bahwa ia akan memberikan ijazah kepada seorang yang dicerdikkan Allah SWT.

Menurut menantu/wakil/penjaga suluk yaitu khalifah H. Imam Ramali, Syekh Abdul Majid Tanjung Alam pernah berkata bahwa PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, adalah orang yang benar benar mampu melaksanakan suluk dan akan dikenal diseluruh dunia sebagai pembawa tarekat Naqsyabandiyah.

Selanjutnya PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, kembali menjumpai Saidi Syekh M. Hasyim Buayan untuk mempertanggung jawabkan kegiatan beliau yang “di luar prosedur” tersebut dan sekaligus memohon suluk. Hal ini diperkenankan oleh Saidi Syekh M. Hasyim Buayan dengan langsung membuka suluk.

PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, sangat erat hatinya dengan guru beliau (Saidi Syekh M.Hasyim Buayan). Selama guru beliau hidup setiap minggu beliau ziarah kepadanya (tahun 1950 – 1954 ). Setelah beliau wafat, ziarah tetap dilanjutkan antara 1(satu) sampai dengan 3(tiga) kali dalam setahun. Penilaian Saidi Syekh M. Hasyim Buayan tentang PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, ialah :
PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, mendapatkan pujian tinggi antara lain dari segi ketakwaan, kualitas pribadi dan kemampuan melaksanakan suluk sesuai dengan ketentuan akidah dan syariat Islam.
PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, adalah satu satunya murid yang diangkat menjadi Saidi Syekh oleh gurunya di makam moyang guru di Hutapungkut dan di umumkan keseluruh Negeri.
Dalam Ijazah beliau dicantumkan kata kata, “ Guru dari orang – orang cerdik pandai, Ahli mengobat, yang baru beberapa puluh tahun kemudian terbukti kebenarannya.
PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, diberi izin untuk melaksanakan dan menyesuaikan segala ketentuan Tarekat Naqsyabandiyah dengan kondisi zaman, sebab semua hakikat ilmu telah dilimpahkan gurunya pada beliau.
PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, adalah orang yang benar – benar mampu melaksanakan suluk sesuai dengan pesan guru beliau yang disampaikan kepada menantu/penjaga suluk/khalifah Anwar Rangkayo Sati.

Sebagaimana pada awalnya begitu pulalah pada akhirnya, begitulah pada suatu saat kemudian Tarekat Naqsyabandiyah dipaparkan secara keseluruhan oleh Syekh Syahbuddin Sayur Matinggi kepada PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, Syekh Sayur Matinggi pernah berkata kepada anak kandung beliau yang menjaga suluk yaitu Syekh Husin, bahwa yang benar benar dapat menegakkan Suluk adalah PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA,

Pada tahun 1971, PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, bertemu dengan Syekh Moh. Said Bonjol, Setelah Tawajuh, Syekh Moh. Said Bonjol memutuskan untuk memberikan sebuah Mahkota yang dititipkan guru beliau kepadanya, dengan pesan agar diberikan kepada seseorang yang pantas, Puluhan tahun berlalu, barulah “ Orang yang pantas” tersebut ditemukan oleh beliau yaitu: PROF. DR. H.S.S KADIRUN YAHYA, Bersamaan dengan penyerahan mahkota itu terjadi hujan rintik – rintik yang disertai petir tunggal menggelegar dan gempa bumi, Peristiwa ini lazim terjadi setiap kali ada timbang terima amanah besar.

13 komentar:

  1. Beberapa pemikiran Allahyarham AlMukarram Prof.Dr.S.S.H.Kadirun Yahya dapat dibaca disini
    http://www.muridsufi.web.id

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah...baru saja sy share 5 Video youtube yg sangat bermanfaat bagi org yg blm faham apa itu thariqat.

    Alhamdulillah ya Allah hamba semangkin faham betapa pentingnya Channel dan Frequensi utk dpt sampai kpd Allah swt

    BalasHapus
  3. komunitas sufi tareqat ayahandaguru di bojonegoro dimana yaaaa??

    BalasHapus
  4. Istri saya trus diganggu jin bisa kah sya minta tolong

    BalasHapus
  5. Salam untuk sufi muda bojonegoro efit kholili,dari yanuar Sttnas 087889939090

    BalasHapus
  6. Salam untuk sufi muda bojonegoro efit kholili,dari yanuar Sttnas 087889939090

    BalasHapus
  7. Salam untuk sufi muda bojonegoro efit kholili,dari yanuar Sttnas 087889939090

    BalasHapus
  8. Rudi hartawan dimana alamat anda?

    BalasHapus
  9. Islam mulia raya,islam rahmatal lilalamin

    BalasHapus
  10. alhamdulillah sya sdh mngnal dan ikut yg nmanya tariqat

    BalasHapus
  11. alhamdulillah sya sdh mngnal dan ikut yg nmanya tariqat

    BalasHapus
  12. Salam untuk semua abangnda yg disini. Saya ikut di baiat the 2001 di nurul amin sby. Semoga kita semua dlm berkat ayah guru. Syafaat rasul Dan perlindungan Allah swt rabbul alamin

    BalasHapus